" Welcome To My Blog, Thank You For Your Visit & Please Leave Your Comment ! "



Sabtu, 19 November 2011

Rumah Sebagai Pusat Pendidikan Etika


Kita semua pasti memiliki keluarga dan tinggal dalam suatu rumah dimana dalam kehidupan keluarga tersebut kita didik oleh orang tua kita dengan baik dan sesuai dengan etika, budaya dan adat istiadat yang berbeda-beda pula. Berbeda disini saya maksudkan bahwa kita memiliki latar belakang dan budaya yang berbeda-beda karena kita lahir dari berbagai suku yang beraneka ragam. Tetapi pada dasarnya etika yang kita miliki sama dan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memuliakan akhlak dan sifat kita sebagai manusia yang beradab.

Pendidikan etika yang diberikan oleh orang tua sebagai profil utama dalam suatu keluarga akan berdampak besar bagi pembentukan sifat dasar dan karakter yang dimiliki oleh seorang anak dimana ia diharapkan mempunyai etika yang  tinggi dan mulia sehingga dapat menjadi individu yang unggul yang dapat bermanfaat bagi kehidupan pribadi, agama, keluarga, masyarakat, bangsa dan negaranya. Inilah yang disebut dengan etika yang baik, etika ini dapat dibentuk jika dalam kehidupan keluarganya terdapat keharmonisan antara hubungan dengan orang tua dengan putra dan putrinya. Dari hubungan yang harmonis ini akan didapat suatu pola pendidikan yang bermutu untuk proses transfer ilmu norma dan etika yang bersifat positif yang penting bagi perkembangan  kecerdasan emosional dan atitude sang anak yang diperlukan bagi kehidupan si anak untuk masa depannya kelak.

Etika dan norma positif yang telah kita miliki dari nenek moyang kita ini seharusnya selalu ditumbuh kembangkan dengan baik dengan cara regenerasi kepada anak cucu kita. Karena dalam kenyataannya dalam kehidupan modern ini sudah mulai terjadi pergeseran norma dan etika bangsa pada umumnya. Hal ini sangat memperihatinkan karena kita sebenarnya mempunyai norma dan etika yang tak kalah bagus dengan norma-norma yang tumbuh dari budaya asing. Apabila kita perhatikan norma dan etika budaya asing yang saat ini mulai menggeser norma-norma lokal sebenarnya tidak sesuai dengan ajaran budaya dan agama kita tetapi kenapa kita cenderung mengikutinya. Ini dikarenakan kita tidak kuat dalam menamkan norma dan etika warisan nenek moyang kita dengan baik dan tepat karena dengan begitu mudahnya dapat terjadi degradasi  norma dan etika asli milik kita. Ini  sebenarnya tidak boleh terjadi karena akan menyebabkan penurunan kualitas moral bangsa secara menyeluruh.

Ada beberapa etika dasar yang seharusnya dimiliki oleh generasi kita dimasa sekarang ini yang antara lain dapat saya uraikan sebagai berikut :

1. Etika dalam keluarga

Etika ini mengajarkan tentang pola hubungan dalam keluarga baik antara orang tua dengan putra putrinya atau sebaliknya, juga antara saudara dengan saudara yang lain dan sanak famili kita. Sebagai contoh adalah bagaimana seorang anak harus bersikap sopan dan menghormati  kepada kedua orang tuanya.

2. Etika dalam masyarakat.

Etika ini mengajarkan tentang pola hubungan yang baik antara individu-individu dalam masyarakat sehingga dapat tercipta kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat. Contohnya adalah bagaimana bersikap menghargai orang lain, bagaimana berkerja sama dengan orang lain dan lainnya.

3. Etika dalam beragama

Etika ini mengajarkan bagaimana memahami dan menghargai ajaran agama orang lain. Contohnya kita harus bertoleransi dengan orang yang mempunyai agama yang berbeda dengan kita.

4. Etika dalam dunia kerja

Etika ini mengajarkan tentang bagaimana cara berkompetisi dan bekerjasama dalam lingkungan kerja yang baik yang tidak mementingkan ego diri sendiri. Contohnya bagaimana cara bersikap yang baik kepada atasan atau pun kepada sesama karyawan.

5. Etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Etika ini mengajarkan bagaimana cara kita sebagai warga negara agar berguna bagi bangsa dan negaranya dimana kita kadang kurang peduli dalam hal-hal ini. Contohnya adalah dengan mengetahui kewajiban kita terhadap negara misalkan kita rutin membayar pajak, ikut aktif dalam pemilihan umum dan hal-hal lainnya.

Dengan dimilikinya etika dan norma tersebut diatas maka kita akan menjadi pribadi-pribadi yang sesuai dengan harapan keluarga, masyarakat bangsa dan negara yaitu pribadi yang beretika tinggi yang selalu menjadi inspirasi orang lain.
 
" SALAM SUKSES"

Sabtu, 05 November 2011

Menuju Hari Esok Yang Lebih Baik

Sudah cukup lama bangsa kita ini telah merdeka dan bebas dari penjajahan yang sungguh membuat kehidupan rakyat sangat menderita, akan tetapi saat ini bangsa kita belum begitu bebas dari penderitaan karena masih banyak sekali kehidupan rakyatnya yang minim atau miskin, kurangnya mendapat akses pendidikan yang layak, dan belum meratanya lapangan pekerjaan sehingga menimbulknan masalah pengangguran.

Mengingat begitu beratnya beban kita sebagai warga negara maka saat ini dibutuhkan sekali generasi-generasi yang mempunyai daya juang yang tinggi sehingga mampu untuk survive dan mampu memperbaiki nasibnya sehingga taraf kehidupannya dapat meningkat.

Seiring dengan hal diatas maka generasi saat ini harus mampu mampu mengembangkan kemampuannya untuk bisa mendapatkan penghidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang. Adapun hal yang bisa dilakukan dapat saya jelaskan sebagai berikut :

1. Memiliki semangat yang tinggi untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Semangat yang saya maksud adalah semangat untuk selalu berusaha meraih masadepannya meskipun memang dalam kehidupan ini banyak sekali tantangan dan hambatan yang kita hadapi, tetapi bila kita mempunyai semangat yang luar biasa maka kita tidak akan mudah berputus asa dan tidak mudah menyerah sehingga mampu menakhlukkan tantangan jaman.
2. Rajin Belajar dan bekerja. Belajar dan bekerja adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan kadang kita tidak menyadari bahwa saat kita sedang bekerja kita sebenarnya juga sedang belajar karena pada saat bekerja kita menggunakan daya analisa, kemampuan memahami suatu tugas, dan pemecahan terhadap masalah yang memerlukan kecerdasan otak yang luar biasa maka disini bekerja juga saya artikan sebagai belajar. Orang yang tekun dan rajin bekerja mempunyai peluang untu menjadikannya orang yang sukses atau setidaknya mempunyai hidup yang berkecukupan.

3. Tidak bergaya hidup konsumtif. Mungkin ini adalah hal yang tidak begitu berkaitan dengan tema diatas tetapi pada kenyataannya konsumtifisme mempunyai dampak yang besar terhadap keadaan keungan seseorang, yang secara singkatnya sikap konsumtif  yang tidak terkontrol akan membuat seseorang tidak dapat memanfaatkan income yang diapat dengan baik sehingga ia akan selalu mengalami devisit anggaran dan tidak mempunyai cukup tabungan untuk masa depannya.

4. Konsiten dalam menjalankan visi dan misi dalam kehidupannya.  Setiap orang pasti memiliki visi dan misi dalam kehidupan ini yang merupakan modal utama untuk merencanakan diri untuk menuju kearah kehidupan yang lebih baik. Akan tetapi kadang sukar sekali bagi kita untuk melaksanakannya secara konsisten. Ini terjadi karena kita tidak yakin dengan apa yang telah  diwacanakan dalam visi kita, sehingga keraguan timbul yang  menyebabkan kita malas untuk melakukan hal yang sebenarnya penting dalam pencapaian visi kita ini.

5. Melakukan hal kecil dengan sebaik-baiknya. Ini adalah sebagai latihan untuk membuat kita menjadi orang yang teratur karena kesuksesan berawal dari kebiasaan-kebiasaan kecil yang berlanjut pada kegiatan yang besar. Pada dasarnya hal yang besar terdiri dari point-point kecil atau berati kesuksesan yang besar berasal dari kesuksesaan yang kecil-kecil. Maka oleh sebab itu kebiasaan untuk bersikap arif dan bertanggung jawab sangat diperlukan dalam setiap aktivitas kita, sehingga dari kebiasaan untuk memperoleh kesuksesan kecil akan berlanjut untuk memperoleh kesuksesan yang lebih besar dalam kehidupan kita ini ibarat pepatah mengatakan " kita takkan pernah bisa menagkap ikan yang besar kalau kita tak pernah tahu bagaimana cara menagkap ikan yang kecil ".

SALAM SUKSES

Selasa, 01 November 2011

Menumbuhkan Sikap Profesionaloisme

Profesionalisme dalam segala hal sangat diperlukan sekali khususnya dalam dunia kerja dimana profesionalisme kita di tuntut oleh lingkungan tempat kita bekerja baik dari atasan maupun dari sesama karyawan yang mempunyai level yang sama dengan kita. Profesional berarti mampu melakukan dan menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang diterapkan.

Kadang ketika kita masih menjadi seorang karyawan baru dalam sebuah perusahaan ataupun institusi pemerintahan kita akan merasa ragu apakah bisa untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru dimana kita dituntut untuk bekerja secara profesional. Pada dasarnya sikap profesional tersebut dapat tumbuh dengan sendirinya asalkan kita konsisten melakukan semua tugas yang dilimpahkan kepada kita dengan baik dan sesuai dengan instuksi yang diberikan atau dalam arti yang sederhana kita harus mau mengikuti prosedur yang berlaku.

Berbicara tentang profesionalisme tentu saja kita akan berhadapan dengan yang namanya death line dimana pekerjaan kita dituntut cepat dan sesuai dengan schedule kerja yang telah direncanakan sebelumnya. Death line kadang membuat seorang karyawan menjadi merasa tertekan karena merasa dikejar-kejar pekerjaan. Sebenarnya kita dapat membuat suatu perencanaaan yang baik sebelum melakukan suatu pekerjaan yang diberikan oleh atasan kepada kita. Dengan perencanaan yang matang kita akan dengan mudah mendeteksi bagian pekerjaan yang paling sulit sehingga kita dapat membuat langkah antisipasi untuk menghindari kesalahan yang fatal. Setelah bagian tersulit dapat kita atasi maka akan dengan mudah untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, yang berarti waktu kita tidak terbuang hanya untuk menyelesaikan suatu bagian yang sulit untuk diatasi. Dengan demikian waktu yang ada dapat dimanfaatkan semaksimalkan mungkin sehingga tugas-tugas kita dapat selesai dengan lebih cepat dan tidak terkena death line.

Profesionalisme dapat kita miliki asalkan kita mau untuk melatih diri dengan melakukan rutinitas kita khususnya dalam hal pekerjaan dengan penuh tanggung jawab dan bersikap optimis serta dilakukan secara konsisten. Melatih diri untuk menjadi profesional terdiri dari beberapa tahapan yang dapat saya uraikan  sebagai berikut :

1. Tahap belajar yaitu suatu tahap yang paling dasar dimana kita dapat melatih diri untuk bersikap profesional dengan mengamati sikap profesional dari para senior kita karena biasanya mereka sudah banyak pengalaman atau membaca dari literatur-literatur yang ada.

2. Tahap penemuan kharakter yaitu tahap dimana kita sudah mulai bisa bersikap profesional dan dengan cirikhas yang kita miliki misalkan kita menjadi orang berkarakter tegas dan cepat bertindak atau berkarakter perfeksionis yang selalu betindak dengan sangat benar, itu hanya merupakan sebagian contoh saja.

3. Tahap pencitraan yang merupakan tahap terakhir dimana pada tahap ini kita sudah benar-benar profesional dan berkarakter, yang pastinya pengalaman yang kita miliki sudah cukup banyak sebagai referensi untuk bertindak dalam memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi . Kemampuan yang dimiliki pada tahap pencitraan ini sudah tidak diragukan lagi selain dapat melaksanakan tugas dengan cepat tetapi juga terarah dan tepat sehingga kesalahan dalam melaksanakan suatu tugas dapat diminimalisir sehingga prestasi kerjanya dapat meningkat.

Sabtu, 22 Oktober 2011

Individu Berkarakter Positif

Setiap manusia memiliki karakter yang berbeda-beda dan merupakan ciri
khas setiap individu. Karakter manusia sangat di pengaruhi oleh sifat
bawaan dan juga karena pengauh lingkungan, karakter tersebut merupakan
hasil dari proses panjang dalam penemuan jati diri. Pada saat kita
masih kecil kita hanya dapat bersikap seperti apa yang orang tua kita
perintahkan dan pada saat ini kita hanya bisa meniru apa yang pernah
diajarkan oleh orang terdekat kita tersebut. Maka sudah seharusnya
dalam hal mendidik anak kita harus berhati-hati agar tidak memberikan
contoh yang negatif.

Selanjutnya saat memasuki masa remaja manusia mulai mencari
jatidirinya sehingga sudah bisa membuat keputusan singkat yang secara
psikologi mungkin keputusan tersebut masih labil untuk dipengaruhi
individu yang lain. Disini saya tekankan bagi para orang tua agar
mengarahkan dan memotivasi anaknya untuk banyak bertanya tentang
masalah perkembangan pribadinya sehingga dapat terhindar dari pengaruh
individu yang lain, atau sosialnya yang mempunyai tendensi kearah
negatif. Karakter pada masa ini masih bersifat labil sehingga dapat
kita lihat dalam kehidupan nyata banyak terjadi hal-hal negatif yang
menimpa pada generasi muda, ini dikarenakan karakter yang belum
terbentuk sehingga masih dapat di pengaruhi pihak yang lain.

Pembentukkan karakter selanjutnya terjadi pada saat kita mulai berumur
dua puluhan tahunan dimana kita sudah bisa membuat keputusan yang
telah stabil  tanpa ada interfensi dari pihak lain dan dia akan
melaksanakan keputusan tersebut dengan konsisten.

Karakter manusia terbagi dalam dua golongan yaitu manusia yang
berkarakter positif dan manusia yang berkarakter negatif. Sudah barang
tentu seharusnya kita menjadi manusia yang berkarakter positif, adapun
ciri-cirinya sebagai berikut :
1. Memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan baik
2. Menghormati orang lain termasuk orang tua kita, saudara, tetangga,
teman, teman kerja ataupun orang lain yang belum kita kenal yang
berada disekeliling kita. Dalam hal ini kita pasti mempunyai porsi
yang berbeda-beda.
3. Mempunyai jiwa pemimpin
4. Tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan sosialnya yang bersifat negatif
5. Bertangggung jawab
6. Mempunyai planing yang matang untuk masa depannya
7. Memiliki jiwa bersahaja
8. Menjaga sikap dan perkataanya dengan baik
9. Bermoral dan bersopan santun
10. Melakukan semua aktivitasnya dengan benar dan bersungguh-sungguh.
11. Bersikap arif dan bijaksana

Sedangkan untuk karakter negatif dapat terlihat di lingkungan kita
sehari-hari yang tidak sesuai dengan point-point diatas atau denagan
kata lain kebalikan dari karakter positif. Karakter ini hanya akan
merugikan banyak orang dan membuat hubungan yang tidak harmonis dalam
kehidupan spiritual, individual atau sosialnya.

Manusia yang telah menemukan jatidirinya akan menjadi manusia yang mempunyai kepribadiaan yang tentunya berkarakter positif dimana dengan kekuatan karakter tersebut maka ia akan selalu konsisten dengan semua yang telah menjadi keputusannya sehingga tidak akan mudah terpengaruh oleh kepentingan individu lainnya atau tidak gampang ikut-ikutan dimana kadang trend yang dia ikuti tersebut mempunyai efek yang negatif yang bertentangan dengan karakter pribadinya.

" SO JUST BE YOUR SELF "

Jumat, 07 Oktober 2011

Menjadi Orang Yang Bersyukur

Sebagai manusia sudah barang tentu kita pasti mempunyai impian dan angan-angan, tetapi dalam realitanya kadang kita susah untuk mencapainya baik dikarenakan faktor internal atau faktor external. Faktor internal yang saya maksudkan yaitu faktor yang berasal dari diri kita sebagai individu sedangkan faktor external adalah faktor yang berasal dari luar individu atau dapat dikatakan karena pengaruh lingkungan, situasi dan kondisi. Antara faktor internal dan faktor external sebenarnya sangat tergantung kemampuan kita untuk mengendalikannya.Faktor internal dapat saya contohkan adalah seperti kemampuan kita untuk menahan emosi, mengendalikan maindset dan menjaga spirit dalam hati kita. Sedangkan faktor external dapat saya contohkan adalah karena pengaruh lingkungan atau orang-orang yang berada disekitar kita juga faktor keadaan ekonomi dan sosial.

Pada saat tertentu kita akan merasakan hidup kita hampa dan kurang bergairah hal tersebut karena kita tidak menyukai dengan apa yang terjadi pada kita. Sebenarnya hal tersebut  dapat kita atasi jika kita bisa mensyukuri apa yang telah kita peroleh dan capai dalam kehidupan ini. Cara pandang seperti ini akan dapat terwujud jika kita selalu menjaga pikiran dan kesadaran untuk selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam kehidupan kita. Sudah barang tentu kita sebagai orang yang beriman mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya dan apa yang terjadi pada kita di masa lampau, sekarang atau yang akan datang adalah karena memang takdir-Nya.

Kita dapat belajar dari apa yang telah terjadi diwaktu lampau untuk pedoman dimasa sekarang dan yang akan datang sehingga kita dapat menginstropeksi diri kita untuk dapat mencapai apa yang telah menjadi impian dan cita-cita kita. Disini kesabaran kita diuji untuk menghadapi segala tantangan yang akan kita hadapi dimana kadang situasi beruabah-ubah dan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Dengan banyak bersyukur kita dapat lebih tenang dalam menghadapi segala tantangan dan ujian dalam kehidupan ini, tidak semua yang kita inginkan akan tercapai sesuai perkiraan kita tetapi kadang kala kita harus merasakan pahitnya kehidupan ini sebelum merasakan manisnya. Yang paling penting adalah kita harus selalu mempunyai spirit untuk terus mengembangkan kemampuan kita agar dapat berkopetisi didalam kehidupan ini. Kita harus menyusun strategi yang matang guna menyongsong kehidupan yang lebih baik.

Perasaan bersyukur akan menumbuhkan semangat baru untuk kembali bangkit dari keterpurukan dan akan terhindar dari sifat-sifat yang rakus yang hanya membawa kita dalam hal yang negatif.










Jumat, 01 Juli 2011

Menyeimbangkan Antara Kebutuhan & Keinginan Atau Kemauan

Setiap manusia pasti mempunyai kemauan atau keinginan dalam kehidupannya dan kadang keinginan tersebut muncul begitu saja dalam diri kita dan parahnya lagi kita tidak dapat membendung atau menahan kemauan tersebut meskipun kita tahu resiko yang akan terjadi jika kita melakukannya nanti. Kadang kemauan kita tidak sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan kita yang apabila kita dapat renungkan kembali keinginan tersebut biasanya hanya bersifat temporary atau sementara saja yang hanya merupakan kemauan atau keinginan untuk memuaskan hasrat diri saja dan jika kita dapat menganalisa tindakan kita itu, sebenarnya keinginan atau kemauan tersebut tidak banyak membawa manfaat bagi kehidupan dan hanya akan membawa kerugian dalam kehidupan kita misalnya kerugian material, waktu, atau energi yang kita dimiliki.

Disini dapat saya jelaskan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan ataupun kemauan. Kebutuhan adalah sesuatu yang kita perlukan saat ini yang apabila tidak terpenuhi kita akan sulit untuk mencapai tujuan kita, sedangkan keinginan atau kemauan adalah sesuatu yang tidak begitu kita perlukan saat ini yang apabila tidak terpenuhi tidak akan mempengaruhi langkah kita untuk mencapai tujuan kita atau secara singkatnya kebutuhan adalah hal yang urgent atau mendesak sedangkan keinginan masih dapat kita tunda pemenuhannya atau bahkan tidak perlu dipenuhi jika kita memang tidak mampu memenuhinya.

Memang tidak mudah untuk menahan keinginan atau kemauan kita tetapi jika kita mempunyai planning atau perencanaan yang matang dalam kehidupan ini, kemauan tersebut dapat kita tahan sesuai dengan prioritas tingkat kebutuhan atau dengan kata lain kita akan mempertimbangkan kembali apakah kemauan atau keinginan tersebut perlu dituruti atau kita tunda dulu. Apa jadinya jika kita begitu memaksakan kemauan kita dimana kita sebenarnya tahu kemampuan yang kita miliki, jelaslah kita akan hancur nanti. Untuk hal ini dapat saya gambarkan suatu contoh yang simple atau sederhana saja, misalkan seorang ibu rumah tangga yang mengurusi masalah keuangan belanja dalam rumah tangganya dimana dia mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang besar untuk mengatur pengeluaran biaya hidup sehari-hari dimana suaminya dengan susah payah bekerja untuk mendapatkan uang yang sebenarnya cukup untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya tersebut. Akan tetapi karena ibu tersebut berperilaku boros dan mudah terpengaruh gaya hidup yang mewah sehingga dia lupa bagaimana dia seharusnya membelanjakan uang tersebut dan apa yang akan terjadi, seperti yang dapat kita bayangkan maka kehidupan seluruh keluarganya akan menjadi susah baik untuk biaya kehidupan sehari-hari ataupun biaya lainnya misalnya seperti biaya sekolah anak-anak. Sebenarnya hal tersebut dapat dihindari apabila ibu tersebut yang mempunyai posisi penting dalam rumah tangganya dapat bersikap hemat dan mempunyai pertimbangan yang matang dalam membelanjakan uangnya dengan prinsip menyeimbangkan antara kebutuhan dengan kemauan atau keinginan.

Begitu juga bagi kita yang masuh muda yang sepertinya kemampuan kita untuk mengerti dan memahami apa yang sebenarnya yang menjadi kebutuhan kita dan mana yang hanya merupakan keinginan atau kemauan saja, masih kurang. Dan saat itulah kita terjebak dalam dunia hura-hura yang hanya mementingkan kesenangan dan kepuasan pribadi saja tanpa melihat manfaatnya nanti. Yang biasanya karena pengaruh lingkungan dunia remaja jaman sekarang yang cenderung bersenang-senang saja, tanpa mempertimbangkan akibatnya nanti. Mulai saat ini kita harus mulai belajar untuk mengatur segala hal yang menjadi kebutuhan kita sehingga kita dapat mengontrol diri untuk tidak melangkah tanpa perencanaan yang matang yang dapat merugikan kita baik material maupun waktu yang kita miliki.

Dengan kemauan yang keras pasti kita dapat mencapai tujuan kita dalam kehidupan ini salah satunya dengan mengatur antara pemenuhan kebutuhan dan keinginan atau kemauan kita saat ini.
















Jumat, 22 April 2011

Apa Sih Tujuan Generasi Muda ?

Sebelumnya saya sebagai penulis diblog ini memohon maaf jika tulisan saya ini secara tidak sengaja membuat rekan muda merasa digurui ataupun perasaan negatif lainnya, tapi maksud saya yang sebenarnya hanyalah untuk saling sharing dan bertukar wawasan saja yang kiranya dapat memberikan kontribusi dalam proses pembelajaran kita untuk menjadi generasi muda yang berkepribadian dan beraqhlak mulia serta mempunyai kreatifitas yang tinggi. Selanjutnya disini saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun melalui comment yang anda tinggalkan di blog saya ini, sungguh saya akan berbahagia sekali.

Sesuai tema yang saya tulis diatas perkenankanlah saya sebelumnya mengungkapkan pandangan saya tentang generasi muda pada zaman sekarang. Kebanyakan generasi muda pada saat ini mudah sekali terpengaruh oleh arus globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan yang sebenarnya tidaklah pantas dengan budaya kita misalnya seperti hal mudah yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari yaitu dalam pola pergaulan dan bersosialisasi generasi muda sekarang yang begitu bebas tanpa memperdulikan lagi etika dan budaya yang kita miliki sejak zaman dahulu, mereka begitu asiknya melakukan hal-hal yang tidaklah pantas dilakukan seperti free sex, penyalah gunaan obat terlarang, miras, cara perpakaian yang seronok ( tidak sopan ) dan hal-hal negatif lainnya yang pada dasarnya merugikan diri mereka sendiri dan merendahkan martabatnya sebagai manusia.

Atas hal itulah disini saya ingin memberikan sedikit pemahaman yang saya miliki semoga berguna bagi pembaca khususnya para generasi muda. Sebagai generasi muda kita seharusnya mempunyai sikap dan sifat yang positif yang sesuai dengan etika, budaya dan ajaran agama yang kita anut serta harus mempunyai attitude dan semangat untuk menjadi individu yang sukses dalam kehidupan kita dimasa kini dan dimasa yang akan datang dan hal inilah yang menjadi tujuan kita sebagai generasi muda.Untuk itulah perlu dibina dan dikembangkan Sifat dan Sikap positif tersebut yang antara lain :


BERTANGGUNG JAWAB / RESPONSIBLE
Yang maksudnya adalah seorang pemuda atau pemudi mempunyai tanggung jawab yang tinggi. Tanggung jawab disini saya maksudkan bahwa generasi muda harus bertanggung jawab dalam aktivitasnya dan tindakannya baik yang masih bersetatus pelajar, mahasiswa, ataupun yang sudah berkecimpung didunia kerja, mereka harus menekuni tugasnya dan melakukannya dengan sungguh-sungguh demi mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai yang diinginkan.


KREATIF
Sifat kreatif sangat diperlukan sekali dalam kehidupan generasi muda karena dengan adanya kreatifitas yang dimiliki seseorang akan menjadi lebih inovatif dan mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapinya dengan efektif dan efisien baik dalam hal urusan studynya atau urusan pekerjaan yang dia hadapi atau dalam urusan pribadinya. Sikap kreatif dapat tumbuh jika kita mau untuk selalu mempelajari hal-hal baru yang tentu saja yang positif dengan sungguh-sungguh, pada umumnya sikap kreatif ini akan kita rasakan manfaatnya nanti ketika kita menghadapi masalah, misalnya dalam hal urusan pekerjaan orang yang kreatif akan lebih mudah dalam menerima tugas-tugas yang dilimpahkan kepadanya karena dia telah terbiasa belajar hal baru dan dia akan dengan cepat merespon dan menyelesaikan sehingga tidak akan mengecewakan atasannya.


MEMANFAATKAN KESEMPATAN DAN WAKTU DENGAN EFEKTIF
Kadang kita terlupa untuk memanfaatkan waktu dan kesempatan yang kita miliki saat ini sehingga kita tidak berusaha untuk memanfaatkanya dengan sebaik mungkin dengan hal-hal yang positif yang bermanfaat disaat kita butuhkan nanti.Memang kita belum mengetahui akan apa manfaat yang sobat muda lakukan dalam memanfatkan waktu dan kesempatannya saat ini, tapi dari pengalaman yang saya miliki kita baru mengetahui manfaatnya saat kita menghadapi masalah atau dalam menjalankan suatu tugas yang kita terima disaat itu dimana kita sudah memahami tentang hal itu karena kita telah mempelajarinya terlebih dahulu dimasa lampau.



MEMILIKI MENTAL JUARA ( THE WINNER )

Orang yang memiliki mental juara akan selalu berani menghadapi apapun dan siap menghadapi resikonya demi untuk mendapatkan apa yang dia inginkan dia tidak akan berputus asa bila mendapatkan kegagalan dan dia akan selalu berusaha untuk bangkit lagi dengan semangat baru dan dengan mencari letak kesalahan kenapa dia gagal dalam usahanya tersebut. Sebagai generasi muda kita juga harus memiliki sifat tersebut sehingga kita akan siap dalam menghadapi tantangan dimasa depan kita nanti. Kita tidak perlu malu dalam menghadapi kegagalan dalam usaha kita karena hanya dengan kegagalanlah kita dapat mengetahui kekurangan kita dan kita dapat segera memperbaikinya untuk meraih kesuksesan.



BERAKHLAK MULIA & BERKARAKTER
Sudah semestinya sebagai generasi muda yang beragama kita harus mempunyai akhlak yang mulia dan mempunyai karakter yang luhur dan hebat yang akan membedakan kepribadian kita dengan yang lain. Dengan adanya kedua sifat tersebut kita akan mempunyai pegangan dan kendali dalam mengarungi bahtera kehidupan kita ini yang memang kehidupan saat ini penuh dengan cobaan dan ujian serta penuh dengan pengaruh budaya luar yang bersifat negatif sehingga kita harus pintar-pintar untuk memilah mana yang sesuai untuk kita contoh dan yang tidak, kita jangan terjebak dengan hal-hal yang dapat merugikan diri kita sendiri.
Demikian sedikit tips yang bisa saya berikan semoga bermanfaat khususnya bagi pribadi saya sendiri dan  umumnya bagi para generasi muda harapan bangsa, serta para pembaca sekalian.

" SALAM SUKSES SELALU "